Jakarta (ANTARA News) - Tiga perwakilan RI yang ada di Yordania, Beirut, dan Turki, tengah berkoordinasi dengan otoritas Palestina untuk memastikan keberadaan dan kondisi Warga Negara Indonesia yang berada di kapal bantuan kemanusiaan Mavi Marmara yang diserang Israel Senin (31/5/2010) waktu setempat. "Koordinasi terutama dilakukan oleh perwakilan kita di Amman (Yordania) yang terdekat dekat dengan Palestina," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah saat dikonfirmasi ANTARA tentang perkembangan terakhir di Gaza, Senin.

Menurut Faizasyah, koordinasi tiga perwakilan RI dengan otoritas Palestina untuk mengetahui secara pasti keberadaan dan kondisi Warga Negara Indonesia dalam kapal misi kemanusiaan itu.

"Termasuk untuk memastikan jumlah korban luka dan tewas. Kami juga akan berkoordinasi untuk langkah-langkah evakuasi," ujar Faizasyah.

Sejauh ini, kami telah menemukan beberapa fakta menarik mengenai latest cheat. Anda mungkin memutuskan bahwa informasi berikut ini bahkan lebih menarik.

Pasukan Israel menyerang sekelompok kapal pengangkut bantuan kemanusiaan yang berupaya menerobos blokade di Gaza. Hingga 16 orang tewas dan lebih dari 30 orang cedera saat pasukan Israel menyerang Freedom Flotilla, Senin (31/5/2010) pagi.

Kumpulan kapal ini diserang di perairan internasional atau 65 kilometer lepas pantai Gaza. Hasil tayangan televisi menunjukkan, kapal terkemuka dari rombongan kapal pengangkut bantuan kemanusiaan, Mavi Marmara, diserang oleh pasukan Israel yang masuk ke kapal setelah diterjunkan dari beberapa helikopter.

Wartawan Al Jazeera, Jamal Elshayyal, melaporkan, pasukan Israel menggunakan peluru tajam di dalam operasinya itu. Radio Angkatan Bersenjata Israel menyebutkan, pasukan Israel melepaskan tembakan setelah sempat berkonfrontasi dengan sejumlah orang di atas kapal yang membawa sejumlah benda tajam.

Sementara Gerakan Gaza Merdeka, penyelenggara dari gerakan bantuan kemanusiaan itu, menyebutkan, kapal-kapal pengangkut bantuan kemanusiaan telah ditarik ke kota Israel, Haifa, dan bukan ke Ashdod untuk menghindari kerumunan wartawan.

(T.R018/S026)